Translate

Sabtu, 30 Maret 2013

jenis tanah



Jenis Tanah
Jenis dan persebaran tanah di Indonesia, antara lain sebagai berikut.

a.   Tanah Aluvial

Tanah aluvial ialah tanah yang berasal dari endapan lumpur yang dibawa oleh aliran air sungai. Kemampuan meresap air lambat dan mudah tererosi. Jenis tanah ini terdapat di semua kepulauan Indonesia, yaitu di daratan rendah, lembah-lembah, cekungan, dan di sepanjang aliran besar. Ciri-ciri tanah alluvial adalah berwarna kelabu dan bersifat subur.   Tanah ini dimanfaatkan untuk persawahan, perladangan, perkebunan, dan perikanan. Wilayah ini merupakan daerah pertanian yang subur dan pusat persebaran penduduk.

b.  Tanah Kapur/Mediterania
Tanah kapur ialah tanah yang mengandung banyak zat kapur. Pada umumnya, tanah ini terdapat di pegunungan kapur tua. Meskipun tidak subur, tanah kapur dapat ditanami pohon jati seperti tanah di pegunungan kapur Pulau Jawa. Tanah ini terdapat di Jawa Tengah, Jawa Tenggara, Nusa Tenggara, dan Maluku. Tanah kapur/mediteran  dibagi menjadi:
1)    tanah renzina / Mollisols

adalah tanah hasil proses pelapukan batuan kapur pada daerah dengan curah hujan tinggi. Tanah ini memiliki ciri berwarna hitam dan miskin zat hara. Sebagian besar tanah renzina terdapat di daerah berkapur seperti Gunungkidul (Yogyakarta)
2)   tanah mediteran
dalah tanah hasil proses pelapukan batuan kapur keras dan batuan sedimen. Warna tanah ini kemerahan sampai coklat dan bersifat kurang subur namun cocok untuk tanaman palawija, jati, tembakau, dan jambu mete.

c.    Tanah Podzolit Merah Kuning / Alfisols


Tanah podzolik merah kuning ialah tanah yang terjadi dari pelapukan batuan yang mengandung kuarsa pada iklim basah dengan curah hujan antara 2.500 - 3.500 mm per tahun. Sifatnya mudah basah jika kena air. Tanah padzolit memiliki cirri miskin unsure hara dan tidak subur. Tanah ini cocok untuk ditanami kelapa dan jambu mete. Jenis tanah ini banyak terdapat di pegunungan yang tinggi seperti di Sumatera, Sulawesi, Papua, Jawa Barat, Maluku, dan Nusa Tenggara. Di tempat-tempat ini ditemukan persawahan, perladangan, kebun karet, dan kopi.

d.  Tanah Vulkanis (Tanah Tuff)

Tanah vulkanis (tanah tuff) ialah tanah yang terjadi dari pelapukan batuan vulkanis. Tanah ini bersifat subur karena mengandung banyak unsur hara. Pada umumnya jenis tanah ini mudah meresap air, tetapi daya menahan air sangat kurang sehingga mudah tererosi. Tanah vulkanik dibagi menjadi dua, yaitu:
1)    tanah regosol

Tanah ini memiliki ciri-ciri berbutir kasar, berwarna kelabu sampai kuning dan berbahan organik sedikit. Tanah ini cocok untuk tanaman palawija, tembakau, dan buah-buahan. Tanah regosol terdapat di Pulau Sumatra, Jawa, dan Nusa Tenggara.
2)   tanah latosol
tanah ini memiliki cirri-ciri bewarna merah hingga kuning. Tanah ini mengandung bahan organic sedang dan bersifat asam. Tanah latosol ini cocok untuk tanaman palawija, padi, kelapa, karet, dan kopi. Tanah latosol terdapat di Sumatra Utara, Sumatra Barat, Bali, Jawa, Minahasa, dan Papua.



 Jenis tanah ini banyak terdapat di sekitar gunung berapi atau daerah lahar gunung berapi seperti di Sumatera, Jawa, Sulawesi, dan Nusa Tenggara.
Tanah ini digunakan untuk persawahan, tanaman palawija, tebu, tembakau, sayur-sayuran, dan perkebunan.

e.   Tanah Pasir


Tanah pasir ialah tanah yang berasal dari batuan pasir yang telah lapuk, sangat miskin hara, daya menahan air sangat kurang, dan mudah tererosi. Tanah jenis ini terdapat di Pulau Sumatera, Jawa, dan Sulawesi.

f.   Tanah Laterit / Oxisols

Tanah laterit ialah tanah yang banyak mengandung zat besi dan aluminium, tidak subur, tandus, kering dan berwarna kekuningan sampai merah muda.Oleh karena itu, tanah ini sering disebut tanah merah. Unsure hara yang terkandung pada tanah ini hilang karena terlarut oleh curah hujan yang tinggi. Tanah ini cocok ditanami kelapa dan jambu mete. Tanah laterit terdapat di Jawa Tengah, Lampung, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Barat, dan Sulawesi Tenggara.

g.   Tanah Organosol
Tanah organosol ialah tanah yang terjadi dari bahan induk organic dari gambut dan rumput rawa pada iklim basah dengan curah hujan lebih dari 2.500 mm per tahun. Sebagian besar tanah ini masih tertutup hutan rawa gambut dan rumput rawa. Tanah organosol dibagi menjadi :
1)    tanah humus


adalah tanah hasil pembusukan bahan-bahan organic yang terjadi secara sempurna dan bersifat sangat subur. Tanah humus cocok untuk tanaman kelapa, nanas, dan padi. Tanah jenis ini terdapat di pulau Sumatra, Sulawesi, Jawa Barat, Kalimantan, dan Papua.
2)   tanah gambut / argonosol / Vertisols
merupakan tanah hasil pembusukan yang kurang sempurna di daerah yang selalu tergenang air, seperti rawa. Tanah ini bersifat sangat asam dan selalu tergenag air sehingga kurang cocok untuk pertanian. Tanah gambut terdapat di Kalimantan Barat, Pantai Timur Sumatra, dan Pantai Barat Daya Papua.

h.  tanah litosol


tanah litosol dibentuk oleh proses pelapukan batuan beku dansedimen. Tanah ini memiliki ciri butiran kasar berupa kerikil dan miskin unsure hara. Tanah litosol tidak subur sehingga kurang baik untuk pertanian. Oleh karena kurang subur, tanah litosol hanya cocok bagi tanaman – tanaman besar di hutan. Tanah litosolterdapat di pulau Sumatra, Jawa Tengah dan Timur, Nusa Tenggara, Maluku Selatan, serta Papua. 

i.    Tanah grumusol atau margalith

Tanah grumusol tanah yang terbentuk dari material halus berlempung. Jenis tanah ini berwarna kelabu hitam dan bersifat subur, tersebar di Jawa Tengah, Jawa Timur, Madura, Nusa Tenggara, dan Sulawesi Selatan. Tanaman yang tumbuh di tanah grumosol adalah padi, jagung, kedelai, tebu, kapas, tembakau, dan jati.

j.    Tanah andosol

Tanah andosol terbentuk dari endapan abu vulkanik yang telah mengalami pelapukan sehingga menghasilkan tanah yang subur. Jenis tanah ini berwarna cokelat kehitaman, tersebar di pulau-pulau yang memiliki gunung api aktif, seperti di Sumatra bagian Barat,Jawa, Bali, dan sebagian Nusa Tenggara. Tanah ini cocok digunakan untukpertanian tanaman palawija (seperti jagung), tembakau, dan buah-buahan.Tanah jenis ini banyak ditemukan di dataran tinggi bersuhu sedang hingga dingin. Oleh karena itu, jenis tanah ini banyak dikembangkan untuk tanaman perkebunan dan hortikultura.

3 komentar:

  1. wah... makasih yaa ... berguna bgt buat tugas... ;)

    BalasHapus
  2. terimakasih kak, artikelnya bagus dan sangat membantu.

    BalasHapus
  3. terima kasih kak...
    artikel kakak sangat membantu tugas saya

    BalasHapus